RSS

Hiduplah Indonesia Raya

Tulisan ini menandakan habis sudah peran dan tugasku di Bumi Pertiwi Kan ku lanjutkan tugas sebagai manusia dan warga negara Indonesia di negeri tetangga.Berbahagiakah yang di tinggalkan.Karena ia akan di hiburkan.Ku baca kata kata itu beberapa saat lalu. Ku coba mengerti dan ku tuangkan di sini. Bahagia rasanya di lahirkan dari rahim seorang ibu berdarah Indonesia. Suku Bugis dan Jawa bercamur dalam darahku. Tidak pernah kelaparan karena kami kekurangan uang, hidupku lebih dari cukup. Dengan berbagai cara ku coba untuk membagikannya. Aku adalah produk mimpi. Aku tidak mengawali dan terfasilitasi oleh ilmu. Aku mengawalinya dengan kepercayaan dan bukan dengan logika otak kiri. Aku memulainya dengan mimpi. Mimpi akan Indonesia raya yang kaya. Mimpi akan perjuangan, mimpi akan kebahagiaan. Indonesia mengajariku kasih sayang. juga kebencian. Cinta dan cemburu. Ketenangan dan kepasrahan. Kebaikan dan keserakahan. dan kemunafikan. Kepercayaanku kepada beberapa orang tak terbalas. Tapi syukur Alhmadulillah, aku belajar. Mimpiku sebagai pemimpin sedikit tercapai. Hanya kurasa aku belum pantas berbicara seperti ini, tapi yasudahlah. Indonesia mengajariku apa itu buruk.Terima kasih, mungkin memang itu yang ku butuhkan. Sedikit kebahagiaan cukup menghangatkan hatiku. Kasih ibu dan juga yang lain. Senyum tak kan pernah bisa abadi, layaknya amarah. Semua terus berubah. Yang besar melemah, yang kecil menguat, selalu begitu. Ku bersyukur atas kehampaan yang menerpa saat ku mendapatkan semua. Tuhan datang sebagai jawaban, saat ku bertanya apa ini semua.Kepergianku menandakan kecitaanku kepada rekan-rekan, juga bumi pertiwi. Karena tidak banyak yang berubah jika aku tetap tinggal. Banyaknya waktu yang ku habiskan dalam kesendirian membuatku mengerti apa yang manusia butuhkan. Paradigma, jalan pikiran serta perusahaan yang menjadi senjata akan ku tinggalkan demi meratakan Bumi Pertiwi. Ku jadikan mereka yang berakal menggunakannya untuk meneruskan mimpi itu. Ku jadikan pula sebagai bukti apa yang orang Indonesia bisa lakukan. Ku tahu itu takkan mudah. Ada hanya saatnya itu seperti hanya khayalan di musim kemarau. Kering, gersang, dan tak menyenangkan. Tapi itu yang kita butuhkan. Indonesia Raya telah tertidur ber puluh tahun lamanya. kehilangan akal dan jati diri siapa dirinya, apa tujuannya, dan kemana jalannya. Beharaplah seraya si buta yang ingin melihat kembali, Berusahalah layaknya sang pincang yang coba berlari Ketika hati ini runtuh, remuk dan hancur seperti debu, kumpulkanlah. Rakit dan jahit seperti satu kembali. Cintailah mimpimu sebagaimana aku mencintai saudarakau.. Syukurilah perpisahan ini sebagaimana aku mensyukuri pertemuan itu.. Jaya mimpiku Jaya Indonesiaku Selamat tinggal dan jangan menantiku Tanpaku, tanah ini tetap INDONESIA

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar